agar kolam tanah tidak longsor
Perbaikan atau pengerjaan tanggul waduk yang longsor itu kewenangannya ada di BBWS,” ujar Plt Kepala Dinas PSDA Lamongan, Jupri Jumat (15/01/2021). (dikutip dari: Radarbangsa.co.id) Dia menjelaskan, untuk saat ini sementara volume air waduk agar dikurangi untuk pengaman tanggul waduk agar tidak sampai ambrol mengenai lahan sawah warga
Budidaya kolam ikan diatas lereng. • Sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman. • Pengembangan wilayah yang tidak di imbangi dengan kesadaran masyarakat, sehingga RUTR tidak ditaati yang akhirnya merugikan sendiri. • Sistem drainase daerah lereng yang tidak baik. Ciri-ciri tanah longsor yaitu sebagai berikut :
TEMPOCO, Bogor - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor memperingatkan warga dan wisatawan agar mewaspadai bencana banjir dan tanah longsor dalam musim hujan yang berlangsung akhir 2017 sampai awal 2018.. Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor, Budi Pranowo, mengatakan berdasarkan data yang dimilikinya, banjir dan
Anakanak berenang di kolam yang berada di lokasi tanah longsor, Kemang Timur XI, Jakarta Selatan, Minggu (21/2/2021). Akibat longsor, RT 10 dan 12 RW 03 Kelurahan Bangka hingga kini masih terendam banjir setingi pinggang orang dewasa. Jakarta Selatan, Minggu (21/2/2021). Warga berharap pemerintah segera memperbaiki lokasi longsor agar
LaporanTanggapan Gerakan Tanah di Bumiayu, Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur. Tanggapan dibuat oleh Novie Noor Afatia, S.T., M.T., 16 Maret 2021 pukul 19:27:43 WIB. Lokasi dan Waktu Kejadian: Gerakan tanah terjadi di Bumiayu, Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur pada Minggu, 14 Maret 2021 pukul 21:00:00 WIB.
Kiss Me Love Site De Rencontre. pinterest Indonesia memang rawan bencana, namun ada sejumlah solusi untuk menyiasati tanah miring longsor, kamu memang perlu mengantisipasi masalah. Situs berita pernah melansir data dari BNPB Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional. Dalam kurun waktu 1 Januari hingga 31 Oktober 2020, Indonesia telah dilanda bencana alam. Bayangkan kalau jumlah ini belum menghitung tiga bulan terakhir pada 2020, jumlahnya sudah pasti bertambah. Bencana ini terdiri dari gempa bumi, gunung meletus, banjir, tanah longsor, angin puting beliung, gelombang pasang dan abrasi, serta lainnya. Tanah longsor berada di posisi ketiga dengan jumlah bencana mencapai 447 kejadian, di bawah banjir dan angin puting beliung. Jangan salah lo, bencana longsor sering terjadi di Indonesia, negara ini memang rawan longsor karena kontur tanah. Pada 18 November 2020, bencana longsor yang menelan 4 korban jiwa juga terjadi di Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sejumlah kejadian tanah longsor yang menelan korban jiwa dalam jumlah banyak terjadi Kabupaten Langkat, Sumatera Utara pada 2003 dengan 90 korban jiwa. Lantas kejadian serupa juga terjadi di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Barat 2014 dengan korban mencapai 100 orang meninggal. Situs properti akan membahas mengenai cara menyiasati tanah miring longsor, bagaimana agar tanah tidak longsor. Ada sejumlah cara mengatasi tanah miring dan cara menanggulangi tanah longsor yang bisa dilakukan. Hal ini bisa menyiasati kalau rumah berada di lereng bukit atau gunung atau berada di kaki bukit. memaparkan sejumlah cara ini bersumber dari berbagai situs berita dan juga situs terkait teknik sipil. Cara Menyiasati Tanah Miring Longsor 1. Membuat Tembok Beton Untuk mencegah terjadinya tanah miring longsor, salah satu caranya adalah membangun tembok beton yang menutup tebing dan lereng. Tembok dari beton atau semen bisa menahan tanah, namun memang harus dibuat semacam saluran air agar air bisa keluar dari tanah dan tidak tertahan. 2. Menanam Pohon di Lereng dan Tebing Cara alami untuk mengatasi tanah miring longsor adalah menanam pohon dengan akar tunggang yang besar, bisa menahan air dan juga tanah. Saat terjadi penggundulan hutan pada tebing atau lereng, nantinya memang bisa berakibat pada tanah longsor. 3. Tidak Memangkas Tebing Secara Tegak Lurus Kalau ingin membuat jalan, rumah, atau bangunan dekat tebing, sebaiknya tidak memangkas tebing secara tegak lurus. Kalau hal ini dilakukan, ada kemungkinan bagian bawah tidak mampu menyangga bagian atas sehingga terjadi tanah miring longsor. 4. Membuat Terasering Atau Sengkedan Pernah melihat sawah yang dibuat tersusun? Nah, inilah terasering atau sengkedan, keduanya memang sama. Terasering atau sengkedan adalah metode konservasi dengan membuat teras untuk mengurangi panjang lereng, peluang air terserap oleh tanah lebih besar. 5. Membuat Soil Nailing Teknik soil nailing adalah teknik memperkuat tanah untuk menjaga kestabilan galian tanah dengan memasukkan besi beton. Besi beton yang dipasang memiliki jarak yang dekat dengan massa tanah sehingga tanah menjadi lebih stabil. 6. Membuat Horizontal Drain Horizontal drain adalah teknik membuat lubang drainase dalam tanah untuk mengurangi tekanan air dalam tanah. Teknik ini juga akan meningkatkan kestabilan lereng atau tebing, air mengalir sehingga tidak terjadi tanah miring longsor. 7. Memasukkan Micropile Teknik micropile ini adalah teknik yang dipakai untuk menstabilkan lereng di semua jenis tanah dan batuan. Tiang beton berdiameter kecil dimasukkan ke dalam tanah, tiang bisa menahan tanah agar tidak terjadi tanah miring longsor. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyiasati tanah miring longsor, meski ada juga cara dengan membuat desain rumah di tanah menurun. Saat merancang rumah atau bangunan yang berada di kontur tanah miring memang berbeda dengan tanah yang datar. Situs properti selalu menghadirkan artikel dan tips menarik mengenai properti, desain, hukum, hingga gaya hidup. Saatnya kamu memilih dan mencari properti terbaik untuk tempat tinggal atau investasi properti seperti Jakarta Garden City.
RumahCom – Curah hujan yang turun makin tinggi di akhir tahun memang rawan menimbulkan bencana seperti tanah longsor. Melansir Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB mencatat setidaknya 511 kejadian tanah longsor terjadi di Indonesia sepanjang 2021. BNPB sendiri mendeskripsikan longsor adalah salah satu jenis gerakan massa tanah atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng. Selain masuknya air ke dalam tanah, ada beberapa faktor lain yang dapat mengakibatkan tanah longsor. Melalui artikel ini, kita akan mempelajari lebih rinci mengenai tanah longsor di antaranya 10 Penyebab Area Rawan Longsor1. Curah Hujan Tinggi2. Gempa3. Tanah yang Kurang Padat4. Lereng Terjal5. Erosi & Penggundulan Hutan6. Penyusutan Muka Air Danau atau Bendungan7. Area Pertanian di Lereng8. Batuan yang Rapuh9. Material Timbunan pada Tebing10. Beban Berat pada Tanah Jenis-Jenis Tanah Longsor1. Longsor Translasi2. Longsor Rotasi3. Pergerakan Blok4. Runtuhan Batu5. Rayapan Tanah6. Aliran Bahan Rombakan Cara Mengurangi Risiko Tanah Longsor 10 Penyebab Area Rawan Longsor Lalu bagaimana bisa terjadi longsor? Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD DIY melalui situs resminya menjelaskan proses terjadi longsor adalah ketika air yang meresap ke dalam tanah menambah bobot tanah. Saat air tersebut menembus tanah kedap air yang menjadi bidang gelincir, tanah pun menjadi licin dan akhirnya bergerak keluar dari lereng. 1. Curah Hujan Tinggi Menjelang musim penghujan antara September sampai puncaknya pada Desember, risiko terjadinya tanah longsor semakin besar. Selama musim kemarau, kadar air pada tanah cenderung akan menguap dan membentuk pori-pori atau retakan. Ketika musim hujan datang, air akan memenuhi celah tersebut dan membuat tanah melunak dalam waktu singkat. Saat fenomena ini terjadi, pergerakan tanah mulai terjadi dan mengakibatkan longsor. 2. Gempa Getaran hebat yang dihasilkan oleh gempa bumi dapat memecah tanah dalam waktu cepat dan akhirnya menjadi longsor. Tidak hanya gempa, getaran terus-menerus dari mesin, ledakan, atau kendaraan yang lewat juga dapat mengakibatkan tanah longsor. 3. Tanah yang Kurang Padat Kerapuhan tanah tidak hanya terjadi akibat musim kemarau. Jenis tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5m dengan sudut lereng mencapai 220 derajat juga berisiko mengalami longsor. Kedua jenis tanah tersebut sangat mudah pecah saat panas dan lembek saat diguyur air. 4. Lereng Terjal Longsor adalah bencana yang mudah terjadi ketika berurusan dengan lereng atau tebing terjal. Hal ini karena semakin terjal lereng maka gaya pendorongnya juga makin besar. Pembentukan lereng dan tebing terjal sendiri terjadi akibat pengikisan air sungai, mata air, air laut, dan angin. 5. Erosi & Penggundulan Hutan Tidak hanya menghasilkan oksigen, hutan juga sangat penting untuk mengikat tanah dan mencegah terjadinya longsor. Karena itu, daerah yang gundul akibat penebangan hutan berisiko lebih tinggi mengalami erosi dan tanah longsor. Erosi sendiri terjadi akibat pengikisan air sungai atau laut ke arah tebing. Tanpa adanya tumbuhan, tanah yang terkena erosi akan makin cepat mengalami longsor 6. Penyusutan Muka Air Danau atau Bendungan Longsor adalah bencana yang berkaitan erat dengan air. Jika permukaan air danau atau bendungan susut secara cepat, gaya penahan pada tanah akan hilang. Akibatnya, tanah akan retak dan berpotensi mengalami longsor. Kondisi dapat diperparah jika kemiringan bendungan mencapai 220 derajat. 7. Area Pertanian di Lereng Lahan pertanian di lereng dapat berpotensi menimbulkan tanah longsor. Alasannya sederhana, jenis bibit yang ditanam umumnya tidak memiliki akar kuat untuk mengikat bulir tanah. Ditambah dengan penataan lahan perkebunan yang buruk dan genangan di air di petak pertanian semakin meningkatkan risiko longsor. 8. Batuan yang Rapuh Setelah erupsi, gunung berapi biasanya meninggalkan batuan endapan dan sedimen yang merupakan campuran antara kerikil, batu lempung, dan pasir. Material tersebut umumnya kurang kuat dan mudah sekali untuk mengalami proses pelapukan sehingga mudah longsor. 9. Material Timbunan pada Tebing Dalam proyek pembangunan dan perluasan area, biasanya akan dilakukan proses pemotongan tebing dan tanah sisa akan ditumpuk di lembah. Tanah tersebut biasanya belum padat sempurna sehingga mudah sekali terjadi longsor saat diguyur hujan lebat. 10. Beban Berat pada Tanah Jalan raya yang umumnya dibangun di pinggir lereng akan mendapatkan tekanan dari kendaraan untuk waktu lama. Lama-kelamaan, tekanan tersebut dapat memperbesar gaya dorong tanah hingga akhirnya menyebabkan tanah longsor. Tips aplikasi peta digital pada ponsel untuk melihat berbagai bencana alam yang tengah terjadi di sekitar Anda. Jenis-Jenis Tanah Longsor Melalui pembahasan sebelumnya, Anda telah memahami apa saja faktor yang menjadi penyebab sebuah daerah rawan terkena tanah longsor. Kini, mari kita simak jenis tanah longsor yang terbagi dalam 6 jenis di antaranya 1. Longsor Translasi Jenis longsor paling umum ini merupakan peristiwa dimana bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir yang bisa berbentuk rata atau bergelombang landai. 2. Longsor Rotasi Jika longsor rotasi tanah bergerak pada bidang datar, maka jenis rotasi biasanya melibatkan massa tanah dan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk cekungan. 3. Pergerakan Blok Disebut juga longsoran translasi blok batu, jenis tanah longsor ini biasanya ditandai dengan bergeraknya massa tanah berbentuk blok pada bidang gelincir rata. Tidak seperti jenis translasi dimana tanah cenderung berhamburan, pada pergerakan blok, tanah yang jatuh bersamaan akan membentuk seperti kubus atau petak sawah. 4. Runtuhan Batu Sesuai dengan namanya, jenis tanah longsor satu ini terjadi ketika sejumlah besar batuan dan material lain jatuh bebas akibat tanah di bawahnya rapuh serta terkikis. Kejadian longsor ini biasanya terjadi di daerah pantai. Karena material yang jatuh sangat berat, diharapkan warna yang tinggal di lokasi rawan untuk waspada. 5. Rayapan Tanah Rayapan tanah longsor adalah jenis longsor yang bergerak cukup lambat. Dengan jenis tanah berupa butiran halus dan kasar, pergerakan rayapan tanah sering kali tidak disadari orang. Setelah berjalan cukup lama, dampak kerusakan yang terlihat biasanya tiang listrik atau pohon semakin miring karena terdorong longsor. 6. Aliran Bahan Rombakan Terakhir, pada jenis ini longsor terjadi akibat air yang massa tanah bergerak menuruni lereng. Pada tipe ini, kecepatan longsor sangat dipengaruhi oleh kemiringan lereng, volume dan tekanan air, serta material tanah. Aliran Bahan Rombakan sangat berbahaya yang mampu memakan banyak korban karena gerakan longsor dapat terjadi sepanjang lereng hingga ratusan meter. Tinggal di area rawan banjir memiliki risiko yang tinggi mengalami bencana seperti tanah longsor. Ini saatnya Anda mencari hunian, yang bebas banjir dan longsor. Cek pilihan hunian di Lampung dibawah Rp700 juta yang aman dari banjir dan longsor . Cara Mengurangi Risiko Tanah Longsor Bencana alam seperti tanah longsor memang salah satu kehendak Tuhan yang tidak dapat diprediksi. Namun, kita dapat mengurangi risikonya dengan melakukan beberapa pencegahan tanah longsor seperti berikut ini Hindari membangun rumah di atas dan bawah lereng terjal. Longsor adalah bencana yang sering terjadi tiba-tiba tanpa disadari, jadi usahakan tidak mendirikan bangunan apapun di bawah lereng yang tanahnya terlihat rapuh. Tidak membuat kolam aliran air untuk sawah di bagian atas lereng. Genangan air dapat melembutkan tanah sehingga risiko tanah longsor semakin tinggi Sebaiknya, segera tutup dan padatkan retakan tanah yang terlihat dibawah pondasi rumah/sawah agar air tidak masuk melalui retakan. Jangan menebang pohon di daerah lereng. Sebaiknya ditanami dengan jenis tanaman keras yang akarnya kuat dan mampu mengikat tanah. Usahakan tidak memotong tebing jalan menjadi tegak. Ketika tanah di bawahnya mulai terkikis maka dapat terjadi longsor runtuhan batu yang berbahaya. Jangan mendirikan rumah di pinggir sungai karena tanah rawan terjadi erosi dan mengakibatkan longsor. Buat saluran pembuangan air SPA yang dapat menjadi tempat penampungan air tanah SPAT ketika terjadi hujan lebat. Demikian pembahasan mengenai jenis-jenis, penyebab, dan cara pencegahan tanah longsor. Melalui artikel ini semoga kita semua semakin waspada dan dapat terhindari dari bencana. Tonton video informatif berikut ini untuk mempelajari cara mencari rumah bebas banjir! Hanya yang percaya Anda semua bisa punya rumah Tanya Tanya ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami
Bila kita mengamati kejadian di bumi pertiwi, maka kita akan mengetahui berapa banyak peristiwa alam, khususnya bencana alam yang menimpa Indonesia. Mulai dari banjir baca jenis banjir, tanah longsor, gempa bumi baca macam- macam gempa bumi, gunung meletus baca penyebab gunung meletus, dan lainnya, Indonesia sangat berpotensi mengalami itu semua. Dan dari beberapa jenis bencana alam yang telah disebutkan, tanah longsor merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Tanah longsor sering terjadi ketika musim penghujan tiba, dimana wilayah Indonesia sedang gencar dilanda longsor juga sering disebut sebagai gerakan tanah. Tanah longsor merupakan salah satu peristiwa geologi yang terjadi akibat adanya pergerakan massa batuan baca jenis batuan atau tanah dengan berbagai macam tipe dan jenis tanah, misalnya jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar Tanah LongsorPeristiwa tanah longsor yang terjadi dimana saja pasti mempunyai alasan atau penyebab. Adanya tanah longsor karena disebabkan oleh beberapa hal tertentu. Hal- hal yang menyebabkan terjadinya tanah longsor bisa dikarenakan peristiwa alami maupun hal- hal yang disebabkan oleh manusia. Beberapa penyebab terjadinya tanah longsor antara lain adalahErosi tanahPenyebab terjadinya tanah longsor salah satunya disebabkan oleh erosi tanah. Erosi tanah bisa disebabkan karena berbagai hal seperti aliran air yang terlalu deras, sungai- sungai maupun gelombang laut. Erosi tanah ini bisa menyerang bagian kaki- kaki lereng sehingga bertambah curam. Ketika ini dibiarkan terus menerus maka hal ini bisa menyebabkan tanah longsor, karena tidak ada penopang yang kuat di bagian kaki bumiSelanjutnya hal yang menyebabkan tanah longsor adalah gempa bumi baca akibat gempa bumi. Gempa bumi berupa getaran yang ada di dalam bumi atau tanah. Getaran yang berasal dari gempa bumi bisa merupakan getaran yang kuat, sedang maupun ringan. Namun getaran yang berasal dari dalam tanah ini mampu menimbulkan tekanan pada partikel- partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang dapat mengakibatkan longsornya lereng- lereng meletusPenyebab tanah longsor selanjutnya adalah gunung meletus. Gunung meletus baca ciri gunung meletus juga dapat menimbulkan getaran yang dapat memicu terjadinya tanah longsor. Selain itu, gunung berapi yang meletus atau erupsi mengeluarkan material- material seperti debu dan juga lahar dingin. Apabila material- material ini bertumpuk terlalu berat maka ada kemungkinan tanah atau lereng yang menopangnya tidak akan kuat sehingga menyebabkan terjadinya tanah halnya gempa bumi dan juga gunung meletus, pada dasarnya tanah longsor ini disebabkan oleh getaran. Selain gempa bumi dan gunung meletus, getaran ini juga ditimbulkan oleh berbagai hal seperti mesin, lalu lintas, penggunaan bahan- bahan peledak hingga curah hujanDi Indonesia, terjadinya tanah longsor kebanyakan disebabkan oleh curah hujan baca proses terjadinya hujan yang meninggi. Hal ini terbukti bahwa tanah longsor sering terjadi ketika musim hujan baca pembagian musim di Indonesia. Ketika curah hujan ini deras maka aliran air hujan akan menghantam tanah yang ada di permukaan Bumi. Hal ini jika terjadi secara terus menerus maka tanah yang tidak kuat tanah yang miring dan berada di lereng akan tidak dapat menahan aliran air dan terpaan air hujan, sehingga lama kelamaan hal ini akan menyebabkan tanah longsor. Bagian tanah yang sering longsor apabila hujan deras adalah tanah yang bentuknya miring, seperti lereng bebatuanBebatuan yang hancur juga bisa menyebabkan terjadinya longsor. Longsor yang disebabkan karena hancurnya bebatuan lebih sering terjadi pada batuan yang ada di lereng gunung. Jenis batuan yang sering longsor adalah jenis batuan sedimen kecil dan batuan endapan yang berasal dari gunung berapi. Biasanya batu yang ada di lereng bersofat lapuk atau tidak memiliki kekuatan dan mudah hancur menjadi tanah. Hal inilah yang memicu terjadinya tanah sampahSiapa sangka ternyata sampah yang telah menumpuk juga dapat menyebabkan tanah longsor. Sampah akan bisa menjadi pemicu tanah longsor ketika sampah tersebut sudah menumpuk hingga menggunung. Hal ini apabila ditambah dengan hujan deras maka dapat mengakibatkan longsornya gunungan sampah beserta tanah yang telah melapuk di bawah sampah gundulSalah satu fungsi dari pepohonan adalah memperkuat struktur tanah. Akar pohon tidak hanya dapat menyimpan air namun juga dapat memperkuat struktur tanah. Apabila hutan yang banyak pohonnya ditebangi secara liar maka hal ini menjadikan tanah lemah strukturnya sehingga ketika hujan lebat akan sangat mudah bagi tanah tersebut longsor. Hal ini sudah banyak terjadi di susutTanah longsor juga dapat disebabkan karena susutnya bendungan. Turunnya permukaan tanah dan timbulnya retakan dapat diakibatkan oleh penyusutan muka air danau atau bendungan dengan cepat. Penyusutan ini akan berdampak juga pada hilangnya gaya penahan lereng. Waduk yang mempunyai kemiringan sebesar 220 derajat memiliki potensi untuk dan tebing yang terjalBagi masyarakat yang bertempat tinggal di daerah yang memiliki lereng dan tebing yang terjal, maka harus lebih waspada karena tanah longsor dapat mengintai kapan saja. Proses pembentukan lereng maupun tebing yang terjal adalah melalui angin dan juga air yang berada di sekitar lereng. Hal ini berdampak pada pengikisan lereng tersebut. Dengan pengikisan ini maka sangat mudah bagi tanah untuk mengalami pertanian di lerengAdanya lahan pertanian yang ada di lerang gunung menjadi salah satu penyebab terjadinya tanah longsor. Penataan lahan pertanian maupun perkebunan yang buruk akan berdampak pada timbulnya bencana longsor. Tanaman pertanian dan juga perkebunan mempunyai akar yang kecil dan tidak cukup kokoh untuk mnejaga struktur tanah agar tetap kuat. Pepohonan yang ditebangi untuk dibuat lahan pertanian dan perkebunan tanpa mempertimbangkan efek sampingnya. Dengan menyusutnya jumlah pepohonan yang ada di lereng maka akan sangat memudahkan lereng tersebut untuk terserang tanah tidak padatBencana tanah longsor juga dapat terjadi akibat tanah mempunyai struktur yang tidak padat. Tanah yang mempunyai struktur yang tidak padat contohnya adalah tanah liat. Sifat tanah yang pecah ketika musim kemarau dan akan lembek ketika musim penghujan tiba. Melembeknya tanah ketika diterpa hujan akan berpotensi longsor jika hujan yang yang turun sangat deras. Tanah yang ketebalannya sekitar 2,5 meter akan berpotensi longsor jika terdapat di kemiringan lereng 220 bebanAdanya beban yang berlebihan pada tanah juga akan memicu tanah mudah mengalami longsor. Adanya beban yang berlebihan akan memberikan tekanan pada tanah, sehingga tanah tersebut akan mudah longsor. Contoh beban yang dapat memicu terjadinya tanah longsor adalah adanya rumah atau pemukiman di lereng, kendaraan yang berlalu lalang di tikungan lamaTanah yang sudah pernah mengalami longsor sebelumnya longsoran lama, maka tanah tersebut rawan terkena longsor lagi. Maka dari itulah ketika memilih daerah tempat tinggal, kita harus menghindari daerah yang pernah mengalami tanah materialTanah dari hasil tumpukan material akan lebih mudah mengalami longsor. Banyak orang yang ingin melakukab perluasan pemukiman dengan cara menimbun lembah atau memotong tebing. Tanah yang digunakan untuk menimbun lembah belum benar padat strukturnya, jadi ketika ada hujan yang turun maka dapat menimbulkan retakan dan permukaan tanah yang beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya tanah longsor. Sehingga jika salah satu tempat memiliki beberapa kriteria di atas, maka masyarakat harus mewaspadai akan terjadinya tanah Tanah LongsorTanah longsor merupakan bencana yang berupa merongsotnya tanah yang miring atau dari atas lalu turun ke bawah. Meski sudah dipastikan kejadiannya, namun tahukah Anda bahwa yang namanya tanah longsor ini ternyata jenisnya ada bermacam- macam. Setidaknya ada 6 jenis tanah longsor yang perlu kita ketahui. Jenis- jenis tanah longsor adalah sebagai berikutLongsoran TranslasiLongsoran translasi merupakan longsoran yang terjadi pada tanah yang mempunyai bentuk topografi rata atau bergelombang landai. Tanah longsor translasi ini merupakan kondisi dimana meterial tanah pada tanah bertopografi datar atau bergelombang landai ini bergerak. Longsor yang satu ini membuktikan pada kita bahwa tanah yang datar pun bisan mengalami longsor, sehingga kita harus ekstra BlokPergerakan blok merupakan pergerakan batuan yang berada di dalam tanah yang terjadi pada bidang yang datar atau landai. Kondisi ini juga sering dinamakan sebagai longsoran blok batu dengan jumlah batu yang pada umumnya sangat banyak atau tidak sedikit. Karena sebagian besar materialnya berupa batuan, maka akan sangat berbahaya bagi kita jika sampai terkena longsoran RotasiJenis longoran yang lainnya adalah longsoran rotasi. Dinamakan sebagai longsoran rotasi karena longsoran ini merupakan pergerakan material tanah yang terjadi di dalam bidang yang berbentuk cekung sehingga seringkali terjadi perputaran atau rotasi dalam bidang cekung tersebut. Pada bidang cekung yang terkena longsoran dapat menjadi hal yang sangat berbahaya, terlebih jika ada pemukiman yang berada di atasnya, karena rawan tertimbun dan dapat mengakibatkan korban BatuRuntuhan batu merupakan kondisi dimana terjadi runtuhan batu secara langsung dan juga terjun bebas dari atas ke bawah. Hal ini dapat terjadi pada bukit yang terjal dan mempunyai lereng yang curam. Kondisi seperti ini sering ditemui di tebing pantai. Hal ini akan menjadi sangat berbahaya ketika dibawah tebing ini terdapat pemukiman masyarakat, karena material yang jatuh biasa berupa batuan besar yang dapat menimbulkan kerusakan benda yang TanahRayapan berarti pergerakan yang sangat halus atau lambat. Sehingga dapat kita sebut bahwa rayapan tanah merupakan tanah longsor yang terjadi karena adanya rayapan atau pergerakan lambat dan halus pada tanah. Rayapan tanah biasa terjadi pada tanah yang mempunyai butiran kecil halus dan namun memiliki struktur yang agak kasar. Rayapan tanah merupakan jenis longsor yang susah dikenal dalam waktu dekat. Longsor jenis ini baru bisa dikenali setelah terjadi dalam waktu yang cukup lama, seperti ketika kita menemukan tiang- tiang listrik miring. Jika kita menemui longsor jenis ini ataupun longsor ini menyerang daerah kita maka kita harus berhati- hati dan menggunakan pondasi yang kuat untuk dapat menahan longsir Bahan RombakanLongsor jenis ini merupakan longsor yang terjadi karena disebbakan oleh dorongan air yang sangat kuat. Kecepatan air ini tergantung pada kemiringan lereng, volume air, tekanan air, kecepatan air dan jenis material tanah itu sendiri apakah mudah terangkat air ataupun longsor jenis ini lumayan cepat, bahkan dapat mencapai seluruh lembah dengan jarak ratusan meter. Longsor ini dapat merusak apapun yang dilewatinya, termasuk juga pemukiman, maka bisa hanyut terbawa. Longsor jenis ini banyak terjadi di kawasan lereng gunung berapi baca erupsi gunung berapi dan banyak menimbulkan korban itulah beberapa jenis dari tanah longsor, sekarang sudah paham bukan? selain itu kita juga perlu mengetahui dampak dari tanah lonsir bagi manusia dan Tanah LongsorBencana alam merupakan peristiwa yang merugikan. Dikatakan sebagai peristiwa yang merugikan karena menimbulkan banyak sekali dampak negatif. Hal inilah yang membuat bencana alam sebagai momentum yang menyedihkan. Salah satu bencana yang dapat menimbulkan banyak dampak negatif adalah tanah lonsor. Berikut ini merupakan beberapa akibat atau dampak tanah longsorMenimbulkan korban jiwaTanah longsor merupakan jenis bencana alam yang berpotensi menimbulkan korban jiwa. Hal ini terlebih jika tanah longsor terjadi ketika malam hari atau waktu- waktu dimana masyarakat sedang tertidur. Tanpa mengetahui akan terjadinya tanah longsor, masyarakat terlelap dan bisa tertimbun. Di Indonesia sendiri peristiwa tanah longsor sudah banyak menimbulkan korban insfrastruktur rusakRusaknya insfrastuktur juga merupakan salah satu dampak yang pasti terjadi ketika tanah longsor. Infrtastruktur yang rusak ini boleh dibilang yang berada di atas tanah yang longsor maupun yang berada di bawah tertimbun.Timbulnya berbagai macam bibit penyakitTanah longsor juga berpotensi menimbulkan berbagai macam bibit penyekit. Timbulnya bibit penyakit sebenarnya tidak hanya terjadi pada tanah longsor saja, namun juga berbagai macam bencana alam. Ketika pemukiman warga terkena bencana, maka mereka akan mengungsi. Ah, ditempat pengungsian tersebut biasanya muncul banyak sumber mata pencaharianTanah longsor juga dapat mengganggu sumber mata pencaharian masyarakat, khususnya bagi mereka yang bercocok tanam. Ladang atau sawah mereka yang tertimbun tanah pasti tidak bisa diolah dalam beberapa jangka waktu, sehingga akan menjadikan masyarakat sanitasi lingkunganKetika tanah longsor datang, maka saluran air akan menjadi terputus. Jika air bersih saja tidak ada, maka bisa dipastikan sanitasi lingkungan menjadi beberapa dampak atau akibat dari tanah longsor. Setelah mengetahui akibatnya, maka kita berkewajiban untuk mencegah terjadinya tanah Pencegahan Tanah LongsorTanah longsor dapat dicegah apabila kita melakukan beberapa upaya diantaranya sebagai berikutTidak membuat sawah di lerengTidak mendirikan bangunan di tebingTidak menebang pohon di lerengTidak memotong tebing secara tegak lurusTidak mendirikan bangunan di sekitar sungaiMelakukan upaya preventifMembuat teraseringMelakukan penyuluhan kepada masyarakatItulah beberapa informasi yang dapat kami berikan mengenai tanah longsor. Semoga bermanfaat.
- Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan massa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis. Seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Sejumlah daerah di Indonesia rawan akan bencana longsor. Longsor menyebabkan banyak kerugian, seperti korban jiwa, rusaknya infrastruktur, rusaknya lingkungan, dan hilangnya tempat tinggal. Baca juga Tahukah Kamu Seberapa Kuat Jaring Laba-Laba? Baca juga Favorit Banyak Orang, Ketahui Bagaimana Tempe Dibuat Lantas, apa yang harus dilakukan agar tak terjadi tanah longsor? Berikut beberapa saran agar tidak terjadi tanah longsor yang bisa dilakukan, yakni 1. Pemantauan dan pembatasan lahan rawan longsor Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pencegahan tanah longsor bisa dilakukan dengan pemantauan kondisi stabilitas tanah dan membatasi penggunaan tanah dengan stabilitas rendah. Longsor terjadi di tanah yang tidak stabil, sehingga pembatasan penggunaan lahan bisa mencegah terjadinya longsor. 2. Tidak mendirikan rumah di daerah rawan longsor Agar tidak terjadi tanah longsor, sebaiknya tidak mendirikan rumah, kolam, dan bangunan lainnya di daerah rawan longsor. Daerah rawan longsor, seperti di daerah lereng yang kecuramannya lebih dari 20 derajat, pada lereng berkelok, di bawah tebing, di tanah lempung, lembah, bantaran sungai, dan tanah yang gundul, curah hujan tinggi, dan rawan gempa bumi. Baca juga Kenali Hak dan Kewajiban Konsumen Baca juga Penyebab Tinta Cumi Berwarna Hitam dan Manfaatnya untuk Kehidupan Manusia Dikutip dari Geological Survey, daerah yang umumnya aman dari tanah longsor adalah daerah dengan batuan dasar yang keras dan tidak berseni yang belum bergerak di masa lalu belum pernah longsor, daerah yang sudut kemiringannya datar, dan sepanjang hidung punggung bukit, mundur dari puncak lereng. 3. Memperbaiki drainase air
agar kolam tanah tidak longsor